Tuesday, 23 April 2013

Unsur-unsur Organisasi

1. Manusia (Man).
2. Kerjasama.
3. Tujuan Bersama.
4. Peralatan (Equipment).
5. Lingkungan.
6. Kekayaan alam.
7. Kerangka/Konstruksi mental

Secara umumnya organisasi mempunyai tiga unsur yang besar iaitu :

1. Manusia.

2. Kerjasama.

3. Tujuan bersama-sama.


Dari ketiga unsur tersebut saling berkait dan mempunyai satu penyatuan dari pelbagai teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli dan tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. Antara teori organisasi dengan teori yang lain mereka saling melengkapi.

Unsur-unsur Organisasi

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

• Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.

• Proses kerjasama antara dua orang

• Jelas tugas dan kedudukan masing-masing

• Ada tujuan tertentu

Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :

- Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
- Harus ada orang-orang yang bekerjasama.
- Kedudukan dan tugas masing-masing harus jelas.
- Harus ada tujuan bersama yang mahu di capai.

Ciri-ciri Organisasi



Secara am nya, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok pekerja untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan ingin terlibat dengan peraturan yang sedia ada dalam organisasi. Organisasi juga di sebut sebagai wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, berkumpul dan menjana idea agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

Ciri-ciri organisasi adalah :

- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerjasama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok   
  orang
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang perlu ditaati



Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri seperti berikut :
  1. Formaliti, merupakan ciri organisasi sosial yang merujuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan sebagainya.
  2. Hierarki, merupakan ciri organisasi yang menunjuk adanya suatu pola kekuasaan dan kebenaran yang berbentuk piramid, maksudnya ada di kalangan orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta kebenaran yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
  3. Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antara anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenali sebagai  gejala “birokrasi”.

Selain itu, ada juga yang menyatakan bahawa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan kekayaan organisasi itu. Di antaranya ialah :


  1. Memiliki identiti yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identiti yang jelas. Identiti berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, mahupun tempat organisasi itu berdiri, dan sebagainya.
  2. Keanggotaan formal, status dan peranan. Setiap anggotanya memiliki peranan serta tugas masing- masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membezakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.


Definisi Menurut 10 Orang Ahli



Definisi Para Ahli Tentang Organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh penyelidik dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan pengurusan. Kajian mengenai organisasi sering disebut kajian organisasi (organizational studies), tingkahlaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis).

Definisi

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang sepadan antara sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeza. Organisasi pada dasarnya di gunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematik, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (wang, material, mesin, metodologi, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi seperti berikut.
Stoner mengatakan bahawa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui orang-orang di bawah pengarahan atasan untuk tujuan bersama.




James D. Mooney mengemukakan bahawa organisasi adalah bentuk setiap persepakatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

Chester I. Bernard berpendapat bahawa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktiviti kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sedar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau tujuan sekelompok.

Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang di sebut atasan dan seorang atau sekelompok orang yang di sebut dengan bawahan.

Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan wadah sahaja.

Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan organisasi adalah struktur pembahagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

James D Mooney berpendapat bahawa "Organization is the form of every human, association for the assignment of common purpose" atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.

Chester L Bernard (1938) mengatakan bahawa Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.

Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahawa Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang di susun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. (Organization is a collection people, arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

Sebuah organisasi dapat dibentuk kerana dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok pekerja tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, kerana memberikan sumbangan seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.

Orang-orang yang berada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan bererti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konsistan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi menyertai secara relatif teratur.

Tuesday, 2 April 2013


Teori Organisasi





Teori organisasi adalah teori yang mempelajari kriteria dalam sebuah organisasi. Salah satu kajian teori organisasi, di antaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut. Selain itu, bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang di dalam nya mahupun lingkungan kerja organisasi tersebut.

Menurut Lubis dan Husein (1987) bahawa teori organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membahaskan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematik untuk mencapai tujuan yang telah di tentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama di kalangan individu. Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, terdapat masalah-masalah teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta dengan sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Iaitu meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi moden.


Teori Organisasi Klasik


Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi dari tahun 1800 (abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi abila sekumpulan pekerja bekerjasama.

Dalam teori ini, organisasi secara umum di gambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya yang teratur, serta memberikan petunjuk mekanistik struktur yang tetap dan tidak mengandungi  kreativiti. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangunkan atas dasar tanggapan-tanggapan yang sama dan mempunyai kesan yang sama, iaitu :

a.  Teori birokrasi :
     dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.

b.  Teori administrasi :
     dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan        
     Reiley dari Amerika.

c.  Pengurusan ilmiah :
     dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.



Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik secara sederhana di kenali sebagai teori atau aliran hubungan manusia  (The human relation movement). Teori neoklasik di kembangkan atas dasar teori klasik. Tanggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologi  dan sosial karyawan sebagai individu mahupun sebagai bahagian kelompok kerjanya, atas dasar  tanggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok pekerja  dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik di mulai dengan inspirasi percubaan-percubaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterberg.

Dalam hal pembahagian kerja, teori neklasik telah mengemukakan keperluan hal-hal  berikut:

a.  Penyertaan, iaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.

b.  Perluasan kerja (job enlargement) sebagai  yang bertentangan  dari pola spesialisasi.

c.  Pengurusan atasan yang akan memberikan kesempatan kepada pekerja  junior untuk melibatkan
     diri dalam pengambilan keputusan pengurusan tertinggi.




Teori Organisasi Moden

Teori moden  yang di pelopori oleh Herbert Simon, yang  menyatakan  bahawa teori organisasi  perlu melebihi prinsip-prinsip yang sedikit dan terlalu di sederhanakan  bagi suatu kajian mengenai  keadaan yang di bawahnya dapat diterapkan  prinsip yang saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi sebagai  suatu sistem terbuka.  Buku tersebut mendeskripsikan  keunggulan-keunggulan  perspektif sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan  lingkungannya,  dan  organisasi perlu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.

Teori moden yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan pengurusan. Teori moden melihat bahawa semua unsur organisasi sebagai satu penyatuan yang saling bergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahawa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.